Uraian |
Link ke topik lain |
Dengan membandingkan konstanta ini, maka:
- Reaktifitas suatu subsituen pada tempat tertentu (contoh di atas gugus p-nitro) dapat diperbandingkan dengan tempat lain (misal meta; atau tanpa subsituen) secara kuantitatif.
- Reaktivitas suatu reaksi tertentu (misal, hidrolisis benzilklorida) dapat diperbandingkan dengan reaksi lain (misal, ionisasi asam benzoat) secara kuntitatif.
|
|
Dua besaran yang dapat menghubungkan reaktivitas tersebut adalah: atau Sigma merupakan karakter subsituen, yaitu besaran yang hanya bargantung pada subsituen saja. (misal dalam contoh diatas : p-nitro). Subsituen ini dapat mempengaruhi sistim aromatik (elektron-elektron aromatik) dengan kombinasi induksi (I) dan mesomeri (M). Jadi harga s ini merupakan resultante pengaruh I dan M.
atau Rho disebut sebagai faktor reaksi, yang menggambarkan sebarapa jauh reaksi-reaksi tertentu dapat terjadi dibandingkan dengan suatu seri reaksi tertentu. (misal dalam contoh hidrolisis p-nitro klorida atau hidrolisis benzil klorida dibandingkan dengan ionisasi asam benzoat). Jadi faktor r ini bergantung pada macam reaksi apa yang terjadi. |
|
Konstanta kesetimbangan reaksi tertentu yang tersubsitusi X (misal, konstanta X. misal, konstanta kesetimbangan hidrolisis p- nitrobenzil klorida).
Konstanta kesetimbangan reaksi tertentu yang tidak tersubstitusi X (misal, konstanta kesetimbangan hidrolisis benzil klorida).
s : faktor subsitusi; r : faktor reaksi |
|
Konstanta Substituen (harga Sigma):
Faktor reaksi (harga Rho)
|
|
langkah-langkah dalam memperoleh harga s dan r:
contoh reaksi hidrolisis benzil klorida,
- Percobaan I: Dicari keasaman dari asam benzoat (konstanta kesetimbangan ionisasi asam benzoat).
- Percobaan II: Dicari keasaman (konstanta kesetimbangan ionisasi) asam benzoat tersubsitusi NO2 pada kedudukan para.
|
|
Selengkapnya dapat dilihat di pptnya: KOF-Lanjut-S2-HAMMET |
|